Tiga huruf diatas pernah memenuhi inbox saya pada suatu pagi.
Entah kenapa tiga huruf itu selalu identik dengan hari kelahiran seseorang, padahal islam tidak pernah mengajarkannya. Bahkan mengucapkannya pada orang lain merupakan bentuk tasyabuh/meniru yang dilarang.
Entah kenapa tiga huruf itu selalu identik dengan hari kelahiran seseorang, padahal islam tidak pernah mengajarkannya. Bahkan mengucapkannya pada orang lain merupakan bentuk tasyabuh/meniru yang dilarang.
Orang-orang saleh terdahulu tidak suka dengan ucapan “semoga anda
panjang umur” bila ucapan yang mengandung do’a tersebut tidak diiringi
kalimat “dalam ketaatan pada Allah”. Bagi mereka, apa gunanya umur yang
panjang bila dihabiskan dalam kelalaian dan dosa.? Kalau bekal
perjalanan cukup, mati muda bukan masaalah.
Bagaimana mungkin kita mengucapkan selamat pada seseorang dihari
kelahirannya, padahal bertambahnya usia pertanda ajal semakin dekat.
Pantaskah kita mengucapkan selamat pada orang yang jatah hidupnya
berkurang, sementara bekalnya sedikit dan perjalanannya masih jauh ?